Masjid Gedhe Mataram Kotagede, Fakta Menarik dan Sejarah yang Perlu Diketahui
|

Masjid Gedhe Mataram Kotagede, Fakta Menarik dan Sejarah yang Perlu Diketahui

digart.biz – Belum banyak yang tahu jika Masjid Gedhe Mataram Kotagede menjadi saksi persebaran agama Islam di Yogyakarta. Proses pembangunan masjid sendiri mulai dilakukan pada tahun 1578 dan selesai pada 1588.

Pembangunan masjid ini dilakukan di era Panembahan Senopati dengan melibatkan masyarakat sekitar yang pada kebanyakan masih menganut agama Hindu dan Budha.

Sejarah Pembangunan Masjid Gedhe Mataram Kotagede

Dikutip dari laman budaya.jogjaprov.go.id, dijelaskan bahwa sejarah pembangunan Masjid Gedhe Mataram Kotagede bermula ketika Ki Ageng Pemanahan dan sang anak bernama Danang Sutawijaya pindah ke Alas Mentaok Kotagede.

Tanah pemberian Kesultanan Pajang tersebut kemudian dijadikan masjid oleh Ki Ageng Pemanahan atas saran dari gurunya, Sunan Kalijaga.

Sedikit berbeda dengan penjelasan pada prasasti yang ada di Masjid Gedhe Mataram, di mana isinya menerangkan bahwa masjid tersebut dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I.

Dalam prasasti yang ditulis menggunakan huruf Arab dan Bahasa Jawa ini, diterangkan juga bahwa pendiriannya dilakukan pada hari Ahad Kliwon, tanggal 6 Rabiul Akhir 1188 Hijriah atau pada 27 Juni 1773.

Pembangunannya dilakukan oleh dua pihak, yaitu masyarakat muslim dan non muslim. Masyarakat muslim membangun bagian utama bangunan masjid. Sementara itu, masyarakat non muslim membangun bagian pagar masjid.

Hal itu terlihat dari desain arsitektur area pintu masuk masjid yang berwujud seperti pura. Bukan sembarangan, konsep yang digunakan ini diarahkan langsung oleh Sunan Kalijaga dan didukung oleh Panembahan Senopati.

Arsitektur yang dibuat seperti pura merupakan bukti akulturasi budaya karena di masa pembangunannya, agama Islam masih sangat sulit diterima masyarakat Mataram. Kebanyakan masyarakat di sana dahulu menganut ajaran animisme dan dinamisme.

Fakta Menarik dari Masjid Gedhe Mataram

Hingga kini, Masjid Gedhe di Yogyakarta ini masih ramai pengunjung yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Ada beberapa faktor yang melatarbelakanginya. Jika ingin tahu apa saja itu, simak pembahasan berikut.

  • Bagian atas masjid dibuat berbentuk tanjung (piramida) bertingkat dua yang terbuat dari kayu dan ditutupi dengan genteng mahkota, sedangkan area sekitarnya ditutupi oleh kayu yang dipadukan dengan genteng.
  • Terdapat hiasan kluwih pada mustaka masjid. Kluwih di sini merupakan kepanjangan dari kataka-luwih-anyang yang bermakna berlipat ganda.
  • Masjid Gedhe Mataram dibuat dengan bentuk bujur sangkar. Hal ini digunakan untuk menunjukkan simbol konsep kelebat papat limo pancer (simbol kemantapan sekaligus keselarasan).

Setelah membaca sejarah dan daya tarik Masjid Gedhe Mataram Kotagede, apakah tertarik untuk melihat secara langsung tampilan masjid tersebut? Jika iya, langsung saja menuju Sayangan, Jagalan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca Juga :

Rokokslot

Rokokslot

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *