- Apakah Berbahaya Jika Kita Tidak Sengaja Menelan Permen Karet?
Permen karet dikatakan berbahaya jika tidak sengaja tertelan ke dalam saluran pencernaan.
Banyak mitos yang berkembang bahwa permen karet tidak bisa dicerna oleh sistem pencernaan.
Faktanya, meskipun lambung tidak bisa mencerna permen karet, permen karet tetap bisa keluar dari tubuh.
Polimer karet tahan terhadap asam lambung, sehingga sulit dicerna. Bagian dari polimer karet tersebut berpindah ke usus besar dan dikeluarkan.
Begitu juga dengan biji-bijian, seperti biji jeruk yang tertelan secara tidak sengaja.
Sistem pencernaan kita yang canggih mampu mengeluarkan berbagai makanan yang tidak dapat dicerna hampir setiap hari.
- Mengapa Kura-Kura dan Penyu Bisa Berumur Panjang?
Sering ditanyakan banyak orang, mengapa kura-kura dan penyu bisa berumur lebih panjang dibandingkan hewan lain?
Bahkan ada seekor kura-kura yang berusia 189 tahun dan diberi penghargaan sebagai hewan darat tertua di dunia oleh Guinness World Records.
Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari simak penjelasan dari para ilmuwan melalui Live Science berikut ini.
Menurut Jordan Donini, profesor biologi dan ekologi penyu dari Florida Southwestern State Collage, mengatakan penyu bisa hidup selama 50 sampai 100 tahun.
menurut penelitian sains, DNA yang terdapat di dalam tubuh kura-kura dan penyu lebih tahan terhadap kerusakan.
Sehingga mereka bisa hidup lebih lama dari hewan lainnya bahkan manusia.
Kura-kura juga memiliki kemampuan untuk membunuh sel-sel yang rusak agar melindungi diri dari efek jangka panjang kerusakan sel.
Kemampuan ini bernama apoptosis, yang bila dijelaskan secara sederhana berarti proses penghilangan sel-sel yang rusak oleh organisme tertentu.
Inilah yang membuat kura-kura terhindar dari penyakit seperti kanker dan kerusakan sel yang mempercepat kematian.
- Mengapa Rambut Manusia Berbeda-beda?
Teman-teman sering pasti sering melihat perbedaan rambut pada manusia.
Ada yang rambutnya keriting, ada yang lurus, ada yang berwarna coklat, ada yang hitam.
Setiap manusia memiliki genetik yang berbeda, yang diturunkan dari orang tuanya.
Setiap genetik dari orang tua membawa sifat dominan dan resesif. Dominan artinya gen tersebut lebih kuat daripada yang resesif.
Nah, gen dengan sifat dominan ini dapat menutupi karakter lain, dan membentuk variasi gen.
Perbedaan genetik ini memengaruhi perbedaan karakter dan penampilan fisik pada manusia.
Sehingga kadang kita bisa terlihat berbeda dari orang tua kita, karena adanya sifat-sifat genetik yang saling memengaruhi.
- Mengapa Matahari Berubah Jingga Ketika Menjelang Senja?
Pertanyaan ini merupakan hal yang dekat dengan kita.
Kita sering bertanya-tanya, mengapa matahari akan berwarna putih terang ketika siang, namun berubah oranye kejinggaan ketika senja?
Dilansir dari National Geographic Indonesia, seorang ahli meteorologi dari Australia bernama Adam Morgan mengatakan bahwa ketika terbit dan terbenam, matahari sedang berada di posisi rendah pada cakrawala.
Ketika berada di posisi ini, sinar matahari harus melewati berlapis-lapis atmosfer untuk bisa terlihat oleh mata manusia.
Nah, pada saat sinar matahari menabrak lapisan atmosfer, cahayanya akan terhambur.
Penghamburan cahaya ini juga dipengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya debu, asap, dan partikel lain yang berada di udara.
Partikel-partikel inilah yang menimbulkan hamburan cahaya akibat pemantulan yang terjadi ketika sinar matahari mencapai bumi.
Cahaya matahari terpancang melalui gelombang cahaya.
Semakin panjang gelombang cahaya, maka semakin lama cahaya tersebut berhamburan di atmosfer.
Spektrum cahaya biru memiliki gelombang yang lebih pendek dibandingkan dengan spektrum cahaya warna merah atau merah muda.
Nah, ketika siang hari, lapisan atmosfer jumlah lebih sedikit, sehingga cahaya biru lebih mudah menembus masuk.
Itulah mengapa di siang hari kita dapat melihat pemandangan langit biru.
Ketika bumi berada jauh dari matahari, lapisan atmosfer yang harus dilalui matahari semakin tebal.
Leave a Reply